Woooow!!! Ayah juga Berisiko mengalami Depresi Pascamelahirkan

Woooow!!! Ayah juga berisiko mengalami depresi pascamelahirkan
Kelahiran anak paling sering merupakan momen yang membuat orang tua merasa sangat gembira. Tapi dalam beberapa kasus, perubahan hormon, ditambah dengan bobot tanggung jawab, bisa membuat orang tua hilang dan hampa.

Ini dikenal sebagai depresi pascamelahirkan.

Depresi ini, yang mengikuti kelahiran anak, tidak eksklusif untuk ibu, tapi mempengaruhi ayah juga, menurut Asosiasi Profesional Psikiater Jerman.

Gejalanya, terutama bagi pria, terwujud perlahan: Mereka mudah tersinggung, merasa hampa dan kelelahan, terlepas dari apakah bayi tidur sepanjang malam.
Ini tidak terjadi segera setelah kelahiran anak, tapi tiga sampai enam bulan kemudian.

Beberapa ayah bahkan akan merasa sulit untuk mencintai anak mereka, mirip dengan bagaimana perasaan ibu saat terkena depresi pascamelahirkan.

Siapa pun yang mengamati perasaan ini harus berbicara secara terbuka kepada pasangannya, saran psikiater tersebut. Hal ini memungkinkan para mitra untuk saling mendukung satu sama lain.

Jika menjangkau tidak membantu, carilah bantuan psikoterapis atau psikiater sejak dini.
Ketika satu pasangan mengalami depresi, pasangan lainnya berisiko tinggi terkena depresi juga, asosiasi tersebut memperingatkan.

Keadaan mental orang tua juga dapat berdampak negatif pada anak.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Woooow!!! Ayah juga Berisiko mengalami Depresi Pascamelahirkan"

Post a Comment